PAMEKASAN. Rektor IAIN Madura Dr. H. Mohammad Kosim menyampaikan kesiapannya untuk peralihan status Institut Agama Islam Negeri (IAIN) Madura menjadi Universitas Islam Negeri (UIN).
Pernyataan tersebut disampaikan saat Gubernur Jawa Timur Khofifah Indar Parawansa memberikan Kuliah Umum bagi mahasiswa Magister (S2) IAIN Madura Pamekasan, Selasa (18/01/2022).
Mohammad Kosim menyampaikan, peralihan status IAIN Madura itu untuk mendukung kemajuan kualitas pendidikan dan Sumber Daya Manusia (SDM) masyarakat di Pulau Madura.
“Atas semangat masyarakat di sekitar IAIN Madura, bisa terus berkembang. Tentunya kami siap untuk terus meningkatkan kualitas SDM Jawa Timur secara khusus,” katanya.
Proposal pengajuan peralihan status jadi UIN sudah hampir rampung dan jumlah mahasiswa pada semester ini melebihi 10 ribu mahasiswa aktif dengan terbagi di 23 progam studi (prodi).
“Lima prodi untuk magister dan 18 untuk program sarjana,” kata mantan aktivis PMII ini.
Sejauh ini, IAIN Madura masih terkendala lahan untuk peralihan status. Sebab, untuk jadi UIN harus 10 hektar. Sementara IAIN Madura masih mempunyai lahan 5 hektar.
Sementara itu, Gubernur Khofifah menyatakan dukungan seratus persen keinginan IAIN Madura untuk menjadi UIN untuk terus berkembang dan diperkaya dengan fakultas-fakultas umum lainnya. Tak hanya fakultas ilmu keagamaan, fakultas profesi lainnya bisa dibuka bagi masyarakat Madura.
Diharapkan, kemajuan sektor pendidikan di kawasan Madura bisa berseiring dengan cita-cita Indonesian Islamic Science Park (IISP) yang akan menjadi daya gravitasi dari penyelenggaraan Konferensi Islam Dunia. IISP sendiri, diharapkan bisa menjadi Episentrum Islam dunia di masa depan.
“Saya berharap IISP akan menjadi Gravitasi, khususnya dari konferensi organisasi Islam dunia, sehingga pertemuan-pertemuan Islam Internasional bisa dilaksanakan di Indonesia, utamanya di Jatim, bahkan di Madura,” kata Gubernur Khofifah.
Untuk diketahui. Pada tahun 2021 beberapa kampus di Jatim. Yakni IAIN Tulungagung dan Jember sudah resmi menjadi UIN, bahkan IAIN Kediri dan Ponorogo juga sudah mengajukan permohonan.