PAMEKASAN CHANNEL. Ketua Madurese Youth Energy Muhlas merespons dan menolak atas Kenaikan Harga Eceran Tertinggi (HET) LPG 3 Kg Dari 16.000 Ke 18.000 di Jawa Timur yang diberlakukan sejak 15 Januari 2025 Kemarin yang dianggap Semakin Menyengsarakan Masyarakat.
“Pertama, kenaikan HET LPG 3 Kg sangat di sayangkan karena cendrung tergesa-gesa dan cuma ikut ikutan. Tidak melihat kondisi masyarakat di bawah. Sudah siap atau tidak LPG 3 Kg di naikkan,” Kata Muhlas mantan Bendum Badko HMI Jatim itu.
Kemudian yang kedua, kata dia tidak adanya sosialisasi yang jelas terhadap masyarakat baik dari PEMPROV JATIM dan dari Pertamina, Bahkan ke OPD sekalipun, meski disosialisasikan itu tidak semua dilibatkan.
ADVERTISEMENT
SCROLL TO RESUME CONTENT
“Seharusnya sosialisasi itu dilakukan kepada masyarakat, agar bisa mengetahui dan menjadi referensi dalam pengambilan keputusan. Karena sosialisasi harusnya tidak hanya kepada Agen, Pemerintah dan segelintir OPD dll,” tambah mantan Presma Unira itu.
Alumnus Magister di Surabaya itu bahwa Masyarakat sangat mengeluh, karena dampak dari kenaikan HET LPG 3 Kg menjadi 18.000 sekarang harga dibawah menjadi 20.000. Artinya kalau bagi masyarakat kenaikan itu bukan cuma 2.000 tapi menjadi 4.000. “Artinya ini bukan memberi solusi kepada masyarakat tapi justru nambah masalah,” ujarnya.
Selanjutnya yang Keempat. Merespon dari pernyataan Area Manager Comm, Rel & CSR, Ahad Rahedi yang meminta masyarakat agar tidak panic buying dengan adanya penyesuaian HET ini. Sebab Pertamina terus melakukan upaya untuk mengajak pengecer naik kelas.
kata Pertamina Sudah ada lebih dari 2 pangkalan di seluruh desa/kelurahan di wilayah Jatim. Stok LPG aman, karena ada di posisi 9.010 metrik ton dengan rata-rata konsumsi harian 4.668 metrik ton.
“Pertamina jangan sok jadi pahlawan bagi masyarakat. Pertamina kerjaanya tidak becus. Banyak masalah dibawah yang tidak terselesaikan, seperti subsidi yang tidak tepat sasaran,” kritiknya.
“Dan Masyarakat tidak butuh pernyataan itu, masyarakat cuma butuh harga tetap dan bisa dijangkau. Karena kalau hal emang sudah tugas dan tanggung jawab pertamina dalam melayani kebutuhan masyarakat,” tegasnya.
Terakhir . Ketua Madurese Youth Energy mengajak seluruh masyarakat Jawa Timur, khususnya masyarakat Madura untuk satukan suara dan gerakan untuk melakukan penolakan terhadap kenaikan Harga Eceran Tertinggi (HET) PLG 3 Kg.
“Saya siap menjadi fasilitator dan berada di garda terdapat untuk menolak.” Tandasnya.