PAMEKASAN CHANNEL. Peralihan status dari Institut Agama Islam Negeri (IAIN) Madura menjadi Universitas Institut Negeri (UIN) Madura semakin kuat dan tampak di depan.
Penetapan dua dosen di lingkungan IAIN Madura menjadi guru besar oleh Kemenag menjadi modal besar bagi IAIN Madura untuk melakukan transformasi atau alih status menjadi UIN Madura.
Dua guru besar yang baru ditetapkan tersebut yakni Prof. Dr. Zainuddin Syarif, M.Ag. sebagai Profesor/Guru Besar IAIN Madura dalam bidang Ilmu Pemikiran Politik Islam dan Prof. Dr. Moh. Zahid, M.Ag. sebagai Profesor/Guru Besar IAIN Madura dalam Bidang Ilmu Ulumul Qur’an.
Saat ini, Satu-satunya kampus negeri di Pulau Madura tersebut mempunyai tiga guru besar dengan Prof. Dr. H. Asyari M.Ag. yang merupakan pindahan dari Universitas Islam Negeri (UIN) Datokarama Palu.
Rektor IAIN Madura, Dr. Syaiful Hadi, M.Pd menyampaikan syukur dan terimakasih banyak atas penetapan dua guru besar itu kepada Menteri Agama. Diakuinya, anugrah dua guru besar tersebut menjadi kado luar biasa bagi IAIN Madura di awal tahun 2023.
“Alhamdulillah semakin memperkuat upaya alih tranformasi IAIN Madura menuju UIN Madura,” katanya usai menerima SK penetapan dua guru besar tersebut.
Orang nomer satu di lingkungan IAIN Madura menyebutkan, tambahan dua guru besar menjadi modal besar untuk segera mempercepat peralihan status. Sebabnya, segala persyaratan semakin terlengkapi. “Sehingga IAIN Madura tinggal menambah beberapa persyaratan penting yang menjadi syarat tak terpisahkan,” lanjutnya.
Pak Syaiful biasa disapa berharap, dengan penambahan dua guru besar itu menjadi berkah di awal tahun 2023 dan menjadikan motivasi bagi-bagi dosen yang lain untuk segera mempercepat mengajukan kepada kementerian agama.
“Berharap dua guru besar yang lahir pada tahun 2023 sebagai berkah dari kementerian terhadap IAIN Madura dalam rangka mempercepat dosen-dosen yang lain mengajukan guru besar berikutnya,” tandasnya.