PAMEKASAN. Siswa-siswi SD Negeri Sumber Waru 1 Kabupaten Pamekasan melakukan aksi mogok sekolah, Jum’at (28/1/2022).
Rotasi kepala sekolah yang dilakukan Dinas Pendidikan dan Kabudayaan (Disdikbud) Pamekasan, pada Senin (24/1/) kamaren, jadi pemicu.
Wali murid dan siswa meminta kepala sekolah SD Negeri Sumber Waru 1 yang lama tidak diganti. Akibat kebijakan pemerintah daerah, siswa menjadi korban.
“Jika bapak Hotip (kepala sekolah lama) tidak dikembalikan ke sini (SDN Sumber Waru 1) anak kami tidak mau sekolah,” ucap Susmiyati, wali murid.
Susmiyati mengatakan, kebaikan dan tanggungjawab kepala sekolah yang lama tidak bisa tergantikan oleh kepala sekolah yang baru.
“Pak Hotip baik. Jika ada anak sakit dia langsung turun, jika kifayah dan lainnya beliau langsung turun ke masyarakat. Jadi tak bisa tergantikan,” ujarnya.
Jika pemerintah daerah tidak mengembalikan kepala sekolah yang lama, Susmiyati bersama seluruh wali murid lainnya akan menyegel kembali SDN Sumber Waru 1.
“Minggu depan jika pak Hatip tidak dikembalikan, kami akan segel kembali sekolah ini. Intinya kami mau pak Hatip kembali ke sini,” tegasnya.
Sementara itu, salah seorang guru SDN Sumber Waru 1 Moh Rudy Hidayatullah membenarkan aksi demonstrasi dan mogok sekolah yang dilakukan wali murid dan siswanya.
Menurutnya, aksi yang dilakukan wali murid dan anak didiknya tidak ada ikut campur tenaga pendidik. Hal itu murni dari hati nurani wali murid.
“Iya tadi dari dinas memang menghubungi ke sini bahwa itu suruhan dari sekolah, itu tidak benar. Itu murni dari mereka (wali murid dan siswa),” katanya.
Rudy menyebut, pada hari Jum’at ini, hanya ada tiga siswa yang masuk sekolah. “Ada 3 siswa yang masuk. Satu kelas 3 dan dua kelas 5,” tukasnya.
Untuk diketahui, pada Selasa 25 Januari 2022 kemaren, wali murid dan masyarakat sekitar melakukan aksi penyegelan SDN Sumber Waru 1.
Segel dibuka kemaren Kamis. Namun, pembukaan segel sekolah tanpa ada ketelibatan dari wali murid dan masyarakat.
Sehingga, pada Jum’at (28/1/2022), wali murid, masyarakat dan siswa SDN Sumber Waru 1 kembali melakukan aksi menuntut Disdikbud Pamekasan mengembalikan kepala sekolah yang dulu.