PAMEKASAN CHANNEL. Pencapaian luar biasa diperoleh Institut Agama Islam Negeri (IAIN) Madura, yang resmi beralih status menjadi Universitas Islam Negeri (UIN) Madura.
Peralihan status ke UIN Madura ini ditandai dengan penerimaan Peraturan Presiden (Perpres) secara resmi di Kementerian Sekretariat Negara, Jl. Veteran No.17-18, Jakarta Pusat, pada hari ini, Senin 26 Mei 2025, pukul 13.00 WIB.
Di Jakarta, Rektor UIN Madura Saiful Hadi mengucapkan terima kasih sebesar-besarnya kepada Bapak Presiden RI Prabowo Subianto, Menteri Agama Prof. Dr. KH. Nasaruddin Umar, M.A. dan jajarannya, Gubernur Jawa Timur Khofifah Indar Parawansa dan Pemerintah Kabupaten Pamekasan.
ADVERTISEMENT
SCROLL TO RESUME CONTENT
“Apresiasi mendalam kepada seluruh pihak yang telah mendukung proses transformasi ini, seluruh elemen khususnya sivitas akademika IAIN Madura yang telah memberikan dukungan hingga terwujudnya alih status menjadi UIN Madura,” kata Rektor Saiful Hadi, dalam sambutan perdananya sebagai Rektor UIN Madura.
Ia menyebut bahwa transformasi ini adalah sejarah baru dan tonggak awal bagi UIN Madura untuk memberikan kontribusi lebih besar dalam dunia pendidikan dan peningkatan kesejahteraan masyarakat, khususnya di wilayah Madura.
Di penuturannya, UIN Madura akan menjadi satu-satunya perguruan tinggi yang berupaya mengintegrasikan ilmu pengetahuan dengan konsep keislaman, dengan kekhasan kultural dan geografis Madura sebagai dasar pijakan.
“Jargon ‘Kampus Taneyan Lanjang untuk Pengembangan Ilmu Pengetahuan Islam Integratif’, UIN Madura akan bersinergi dengan agenda pembangunan nasional dalam rangka mewujudkan Asta Cita, khususnya peningkatan kesejahteraan masyarakat,” tegas Saiful Hadi.
Saiful menjelaskan bahwa konsep ‘taneyan’ atau halaman, yang menjadi filosofi lokal masyarakat Madura, dijadikan inspirasi dalam pengembangan keilmuan.
Kemudian, halaman belakang yang identik dengan sawah dan ladang menjadi simbol pengembangan ilmu-ilmu pertanian dan kehutanan, sementara halaman depan yang menghadap laut melambangkan konektivitas dan potensi ekonomi maritim yang akan dikembangkan melalui eko sosiomaritim berbasis masyarakat.
Selanjutnya, Sambung dia, UIN Madura juga menatap masa depan global dengan menyiapkan sumber daya manusia unggul yang memiliki karakter kejiwaan sesuai dengan target Sustainable Development Goals (SDGs) Tahun 2045.
“Untuk itu, kampus akan membuka program-program studi baru yang relevan dengan kebutuhan Generasi Z dan tantangan zaman,” tambahnya.
Kendati demikian, Ia berharap bahwa transformasi ini menjadi bagian dari upaya besar Kementerian Agama Republik Indonesia melalui UIN Madura dalam meningkatkan kualitas pendidikan tinggi keagamaan di Indonesia.
“Serta menjawab tantangan zaman dengan memperkuat integrasi antara ilmu keislaman dan sains modern sesuai dengan jargon UIN Madura sebagai Kampus Taneyan Lanjhang Pengembangan Ilmu Pengetahuan Islam Integratif,” tukasnya.
Diketahui, Selain IAIN Madura, 10 Kampus luar juga resmi beralih status diantaranya;
Universitas Islam Negeri Abdul Muthalib Sangadji Ambon
Universitas Islam Negeri Syekh Wasil Kediri
Universitas Islam Negeri Sunan Kudus
Universitas Islam Negeri Sultanah Nahrasiyah Lhokseumawe
Universitas Islam Negeri Jurai Siwo Lampung
Universitas Islam Negeri Palangka Raya
Universitas Islam Negeri Palopo
Universitas Islam Negeri Kiai Ageng Muhammad Besari Ponorogo
Institut Agama Islam Negeri Datuk Laksemana Bengkalis
Institut Agama Hindu Negeri Mpu Kuturan
Penulis : Idrus Ali
Editor : Redaksi