TUTUP
SCROLL UNTUK MELANJUTKAN MEMBACA

Sejarah Harlah PMII 17 April dan Tema Peringatan Tahun 2021

  • Bagikan

PAMEKASAN CHANNEL. Pergerakan Mahasiswa Islam Indonesia (PMII) merupakan organisasi kemahasiswaan yang berdiri pada tanggal 17 April tahun 1960 di Surabaya.

Dikutip laman PMII, Sejarah Lahirnya PMII (Pergerakan Mahasiswa Islam Indonesia) bermula dari keinginan kuat para mahasiswa Nahdliyin untuk membentuk suatu wadah (organisasi) mahasiswa yang berideologi Ahlussunnah Wal Jama’ah (Aswaja).

Sebelum berdirinya PMII, organisasi mahasiswa Nahdliyin sebenarnya sudah ada, namun sifatnya masih lokal, yakni Ikatan Mahasiswa Nahdlatul Ulama (IMANU) yang berdiri pada Desember 1955 di Jakarta.

Di Surakarta, dirikan Keluarga Mahasiswa Nahdlatul Ulama (KMNU) pada tahun yang sama. Kemudian berdiri juga Persatuan Mahasiswa Nahdlatul Ulama (PMNU) di Bandung.

Selain itu, ada juga organisasi lainnya bernama Ikatan Pelajar Nahdlatul Ulama (IPNU) yang terwadahi pada departemen perguruan tinggi.

BACA JUGA :  Tingkatkan Kreativitas, Persit Kodim Pamekasan Gelar Pelatihan Membatik Ecoprint

Meski demikian, dari banyaknya organisasi kemahasiswaan yang berafiliasi kepada Nahdlatul Ulama, ternyata tidak mampu membendung hasrat untuk berdirinya organisasi mahasiswa nahdliyin secara nasional.

Hal itu terbukti pada Konferensi Besar IPNU pada tanggal 14-17 Maret 1960 di Kaliurang Yogyakarta disepakati untuk berdirinya organisasi kemahasiswaan Nahdliyin.

Selanjutnya, dibentuklah panitia sponsor untuk berdirinya organisasi mahasiswa Nahdliyin yang berjumlah 13 orang mahasiswa NU dari berbagai daerah.

Situs NU Online menyebutkan, 13 mahasiswa sekaligus sebagai sponsor pendirian PMII tersebut, adalah sebagai berikut:

Cholid Mawardi (Jakarta)

Said Budairy (Jakarta)

M Sobich Ubaid (Jakarta)

M Makmun Syukri BA (Bandung)

Hilman (Bandung)

H Ismail Makky (Yogyakarta)

Munsif Nahrawi (Yogyakarta)

Nuril Huda Suady HA (Surakarta)

BACA JUGA :  Anniversary kedua, Jurnalis Center Pamekasan Gelar Khitanan Gratis 24 Anak di Palengaan Laok

Laily Mansur (Surakarta)

Abd Wahad Jailani (Semarang)

Hisbullah Huda (Surabaya)

M Cholid Narbuko (Malang)

Ahmad Husain (Makassar)

Ketiga belas panitia tersebut kemudian mengadakan pertemuan yang disebut dengan Musyawarah Mahasiswa NU.

Pertemuan tersebut diselenggarakan pada tanggal 14-16 April 1960 di Gedung Madrasah Muallimin Nahdlatul Ulama (Gedung Yayasan Khadijah) Wonokromo, Surabaya.

Lalu hasil musyawarah tersebut diumumkan di Balai Pemuda pada tanggal 21 Syawal 1379 Hijriyah atau bertepatan dengan tanggal 17 April 1960.

Maka, mulai saat itulah PMII berdiri dan tanggal 17 April 1960 dinyatakan sebagai hari jadi PMII yang diperingati dengan istilah Hari lahir (Harlah) dengan ketua umum pertama PMII bernama Mahbub Djunaidi.

Tema Hari PMII Tahun 2021 Tahun ini, peringatan hari PMII mengambil tema “PMII Terdepan Dalam Kemajuan” sekaligus menandai 61 tahun lahirnya PMII.

BACA JUGA :  Calon Kades Angsanah Pamekasan Berbagi dengan Anak Yatim dan Dhuafa

Tema ini bermakna bahwa PMII mengaku siap dan akan menjadi yang terdepan dalam menyongsong kemajuan-kemajuan bangsa Indonesia dalam berbagai sektor.

“Jaya Indonesia Jaya Pergerakanku. 61 Tahun PMII telah membersamai perjalanan bangsa Indonesia dalam membangun Negerinya, kita selalu memberikan inovasi dan mencetak kader-kader terbaik untuk menjadi pemimpin negeri ini,” ujar Ketua Umum PB PMII 2021-2023 Muhammad Abdullah Syukri melalui akun instagram PMII.

“Dengan tema “PMII Terdepan Dalam Kemajuan”, menunjukan bahwa kita siap dan paling terdepan dalam menyongsong kemajuan-kemajuan bangsa dalam berbagai sektor. Wallahul muwaffiq ila aqwamit-tharieq,” tandasnya.

Baca berita lainnya di Google News atau langsung ke halaman Indeks
  • Bagikan