PAMEKASAN CHANNEL. Selama kepemimpinan Baddrut Tamam menjabat sebagai Bupati Pamekasan angka kemiskinan di kabupaten berjulukan Gerbang Salam tersebut terus semakin bertambah dibandingkan dengan kepemipinan sebelumnya.
Solehudin Koordinator Milenial Critical Center (MCC) Pamekasan mengatakan bahwa dalam konteks kemiskinan, Periode Bupati sebelumnya rata-rata pengentasan kemiskinan berkurang -2,7%. Sementara untuk kepemimpinan Baddrut Tamam rata-rata bertambah 0,2%.
“Dari tahun 2019 hingga 2023 angka kemiskinan selama Bupati Baddrut Tamam di Pamekasan justru bertambah,” ujarnya.
Diketahui, Pada tahun 2019 angka kemiskinan kabupaten Pamekasan sebanyak 122,430 jiwa dan menjadi 126,020 jiwa pada tahun 2022. “Sejak 2019 ke 2022 bertambah sebesar 3.590 jiwa,” ujarnya.
Selain itu, mantan Presma UIM Pamekasan itu menyebutkan bahwa Kabupaten Pamekasan masuk kategori kabupaten paling lambat dalam menangani pengentasan kemiskinan di pulau Madura dibandingkan dengan 3 kabupaten lainnya.
Pada tahun 2022 kabupaten Pamekasan masuk dalam kabupaten paling lamban atau lambat dalam menangani kemiskinan.
Ia menyebutkan, 3 kabupaten lainya di Madura. Yakni kabupaten Bangkalan, Sampang dan Sumenep berada diatas kabupaten Pamekasan.
“Angka penurunan kemiskinan di pulau Madura, Pamekasan masuk paling lamban,” katanya.
Berdasarkan data Badan Pusat Statistik (BPS), Angka penurunan kemiskinan di Madura untuk Kabupaten Bangkalan sebanyak 19.860 jiwa, Kabupaten Sampang 19.260 jiwa, Kabupaten Sumenep 18.530 jiwa dan Kabupaten Pamekasan 11.100 jiwa.
“Pamekasan berada paling bawah di Madura dengan selisihnya 0,01. Poin dibanding kabupaten Sampang,” tandasnya.