PAMEKASAN. Dalam sebulan terakhir Nama Ny. Hj Aisyatul As’adiyah atau yang akrab disapa Neng Diyah menjadi trending topik di sosial Media (Sosmed) Facebook bagi warga Pamekasan.
Nama lengkap akun Facebook Aisyah El-As’adiyah Shidgie itu merupakan akun pribadi perempuan yang sedang menjabat sebagai Ketua Dewan Pertimbangan DPC PDI-P kabupaten Pamekasan.
Berdasarkan tracking atau penelusuran yang dilakukan tim Pamekasan Channel, akun Facebook Neng Diyah dalam sebulan terakhir cukup aktif dan memposting lima sampai 7 postingan dalam sehari.
ADVERTISEMENT
SCROLL TO RESUME CONTENT
Selain itu, akun Facebook Neng Diyah juga mendapat respon dan interaksi yang cukup tinggi dari pengguna Facebook lainnya. Bahkan tidak sedikit pengguna Facebook yang juga membagikan dan memposting ulang di akun pribadinya.
Secara algoritma dan interaksi Facebook, akun Neng Diyah mengalahkan akun orang nomer satu di kabupaten Pamekasan yakni yakni akun Facebook Bupati Baddrut Tamam.
Dalam beberapa postingan, akun Facebook Bupati Baddrut Tamam sedikit mendapat respon dan tanggapan dari pengguna Facebook lainnya.
Berbeda dengan akun Facebook Neng Diyah yang sekali memposting langsung mendapat komentar dan viral di berbagai grup WhatsApp.
Tidak tanggung-tanggung, beberapa postingannya mendapat respon dan komentar dari beberapa tokoh dan anggota DPRD kabupaten Pamekasan.
Akun Facebook cucu dari pahlawan nasional KHR. As’ad Syamsul Arifin Sukorejo itu viral bermula saat dirinya pindah dari partai PKB dan bergabung dengan PDI-P.

Selain itu, Pengasuh Pondok Pesantren Al-Huda Sumber Nangka, Duko Timur, Larangan itu sering juga memposting lembaga pendidikan yang dikelolanya mempunyai masalah dengan izin operasional.
Terakhir, Konten yang sering viral dan mendapat respon tinggi saat memposting soal istilah Maharaja dan Maharatu.
Untuk diketahui, Wanita berusia 31 tahun saat ini menjadi ketua Dewan Pertimbangan Dewan Pimpinan Cabang (DPC) PDIP Pamekasan.
Neng Diyah berlabuh ke PDIP bukan tanpa sebab. Ia merasa sudah tidak dibutuhkan lagi oleh PKB. Sebab, pasca kegagalannya di pemilihan legislatif (pileg) tahun 2018, partai tidak lagi berkomunikasi dengannya.
Beberapa waktu lalu, tim Pamekasan Channel mencoba menghubungi Neng Diyah untuk meminta klarifikasi dan penjelasan. Hanya saja, yang bersangkutan banyak agenda dan belum bisa memberikan keterangan.