PAMEKASAN. Gubernur Jawa Timur Khofifah Indar Parawansa menyatakan dukungan penuh terhadap peralihan status Institut Agama Islam Negeri (IAIN) Madura menjadi Universitas Islam Negeri (UIN).
“Saya mendukung seratus persen keinginan IAIN Madura untuk menjadi UIN,” kata Gubernur Khofifah usai memberikan Kuliah Umum bagi mahasiswa Magister (S2) IAIN Madura Pamekasan, Selasa (18/01/2022).
Khofifah berharap, dengan perubahan tersebut IAIN Madura bisa terus berkembang dan diperkaya dengan fakultas-fakultas umum lainnya. Tak hanya fakultas ilmu keagamaan, fakultas profesi lainnya bisa dibuka bagi masyarakat Madura.
Diharapkan, kemajuan sektor pendidikan di kawasan Madura bisa berseiring dengan cita-cita Indonesian Islamic Science Park (IISP) yang akan menjadi daya gravitasi dari penyelenggaraan Konferensi Islam Dunia. IISP sendiri, diharapkan bisa menjadi Episentrum Islam dunia di masa depan.
“Saya berharap IISP akan menjadi Gravitasi, khususnya dari konferensi organisasi Islam dunia, sehingga pertemuan-pertemuan Islam Internasional bisa dilaksanakan di Indonesia, utamanya di Jatim, bahkan di Madura,” ungkap Gubernur Khofifah.
Sementara itu, Rektor IAIN Madura Dr. H. Mohammad Kosim menyampaikan kesiapan IAIN Madura untuk mendukung kemajuan kualitas pendidikan dan Sumber Daya Manusia (SDM) masyarakat di Pulau Madura.
“Atas semangat masyarakat di sekitar IAIN Madura, bisa terus berkembang. Tentunya kami siap untuk terus meningkatkan kualitas SDM Jawa Timur secara khusus. Saya sampaikan terima kasih atas kehadiran Ibu Gubernur yang di tengah kesibukannya masih menyempatkan hadir siang ini,” pungkasnya.
Sebelumnya, pada tahun 2021, IAIN Tulungagung dan Jember sudah resmi menjadi UIN, bahkan IAIN Kediri dan Ponorogo juga sudah mengajukan permohonan. Karenanya, IAIN Madura diharapkan bisa mengikuti jejaknya.