PAMEKASAN. Puluhan mahasiswa Sekolah Tinggi Agama Islam (STAI) Darul Ulum Banyuanyar Pamekasan dibekali ilmu jurnalistik agar jadi penulis yang profesional.
Pelatihan jurnalistik merupakan serangkaian kegiatan harlah dan Wisuda-2 Sekolah Tinggi Agama Islam (STAI) Darul Ulum Banyuanyar Pamekasan Madura.Selasa, (6/12/2022).
Kegiatan yang bertempat di Lantai III Gedung STAI Duba tersebut mengangkat tema “Halaqoh informasi cerdas menangkap informasi di era digital”.
Dalam pelatihan jurnalistik menghadirkan pemateri Akhmad Syafi’i Jurnalis TIMES Indonesia yang bertugas di Kabupaten Pamekasan, Madura.
Syamsul Ar, wakil ketua 3 STIBA, menyampaikan bahwa kegiatan pelatihan Jurnalistik ini bertujuan untuk memberi pemahaman soal bagaimana menulis berita yang benar.
Pihaknya, menjelaskan pelatihan jurnalistik ini sangat penting bagi mahasiswa dalam rangka menghadapi perkembangan global dan media dewasa ini.
“Perlu dipersiapkan supaya mereka menulis, membaca, dan membagi berita yang benar. Mereka bisa menjadi atau bisa menulis dengan profesional,” katanya.
Syamsul Ar, dosen STIBA, berharap para mahasiswa dapat memanfaatkan kesempatan belajar dan benar-benar menyimak betul dasar-dasar ilmu jurnalistik yang disampaikan pemateri.
“Jadi setelah adanya pelatihan ini diharapkan mahasiswa memiliki kemampuan literasi yang baik. Serta dapat menjadi jurnalis yang menyampaikan informasi yang benar kepada khalayak, baik melalui media massa maupun media sosial,”papar dia.
Selanjutnya, pihaknya menyatakan bahwa akhir-akhir ini dunia maya banyak dimunculkan informasi dan berita palsu atau lebih dikenal dengan istilah “hoax” oleh sejumlah oknum yang tidak bertanggungjawab. Jika tidak ada kehati-hatian, kata Samsul maka masyarakat dengan mudah termakan tipuan hoax tersebut bahkan ikut menyebarkan informasi palsu itu, tentunya akan sangat merugikan bagi pihak korban fitnah.
“Maka dari itu Mahasiswa dapat berhati-hati dalam menyaring informasi yang didapat. Perhatikan dari mana berita berasal dan siapa sumbernya,”sambungnya.
Akhmad Syafi’i, selaku pemateri menjelaskan dalam pelatihan kali ini diajari pemahaman mengenai dasar-dasar ilmu jurnalistik terhadap mahasiswa, serta terkait ilmu menulis berita.
“Jadi dalam kegiatan kali ini memberikan pemahaman dan pengetahuan kepada mahasiswa, tentang jurnalistik. Seperti mengembangkan berbagai macam jenis tulisan secara baik, menarik, dan tentu benar. Cara menulis agar mudah terbit di media massa,”sambungnya.
Selain itu, kata Syafi’i dalam pelatihan jurnalistik mahasiswa tidak hanya diajarin teori tetapi, mahasiswa langsung praktek wawancara dengan narasumber dan menulis berita.
“Mudah-mudahan dengan adanya kegiatan jurnalistik ini dapat memotivasi mahasiswa untuk jadi penulis yang profesional. Siapa tahu juga ada mahasiswa yang ingin berprofesi sebagai jurnalis,”sambungnya.