PAMEKASAN CHANNEL. Pendapatan dan eksistensi penarik becak di Wilayah Pamekasan, Madura, Jawa Timur, kian mengawatirkan.
Kalaupun masih ada penarik becak di sudut kota ini, fungsi becak kebanyakan hanya sekadar untuk mengangkut barang, bukan lagi manusia.
Pak Tahir, Warga Kelurahan Barurambat Timur Pamekasan, mulai membecak sejak tahun 2000. Namun, saat ini Pak Tahir berhenti dan memilih memakai becaknya untuk memulung sampah.
Bagi Pak Tahir pendapatan setiap hari dari membecak itu hanya 5 ribu rupiah, dan itu tidak mencukupi untuk kebutuhan sehari-hari.
“Per hari saya dapat 5 ribu, sulit dapat penumpang akhirnya mulung sampah pakai becak,” kata Pak Tahir disela berisitirahat mulung sampah hingga larut malam, Selasa (18/2/2025) sekira pukul 01.30 WIB.
Pak Tahir, mengaku tetap bersyukur walaupun dalam sehari dari sampah yang dihasilkan terkadang lalu dijual senilai 40 sampai 50 Ribu.
“Ya Alhamdulillah, kalau dijual lumayan dapat 40 ribu sampai 50 Ribu dalam sehari,” kata Pak Tahir.
Diusianya yang sudah tak lagi muda, Pak Tahir, tetap semangat mencari sampah di sudut kota, berangkat dari pagi hari sampai larut malam.
“Ya keseringan kalau pulang saya jelang subuh,” tuturnya.
Penulis : Idrus Ali
Editor : Mulyadi