PAMEKASAN CHANNEL. Polresta Yogyakarta akhirnya buka suara terkait isi surat terbuka tantangan carok dari Keluarga Madura Yogyakarta (KMY) kepada Etnis Papua di Yogyakarta.
Kapolresta Yogyakarta Kombes Pol Aditya Surya Dharma meminta kedua belah pihak antara warga Madura dan etnis Papua di Yogyakarta untuk bisa menahan diri dan tidak terprovokasi.
“Agar masing-masing pihak menahan diri dan tidak terprovokasi,” kata Kombes Pol Aditya Surya Dharma, Minggu (9/2/2025), dilansir PAMEKASAN CHANNEL dari Jawapos.com.
Kombes Aditya Surya memastikan, pihaknya sudah meminta kepada pihak-pihak terkait untuk menjaga kondusifitas wilayah di Yogyakarta. Ia tidak menginginkan terjadinya kericuhan antara ras, suku, maupun golongan tertentu di Yogyakarta.
“Sudah dalam penanganan seluruh stake holder yang ada,” jelasnya, dilansir dari Jawapos.com.
Sebagaimana diberitakan media ini sebelumnya, beredar luas sebuah surat terbuka dikeluarkan oleh Keluarga Madura Yogyakarta (KMY) ditujukan kepada Hendarko Novriansiroen, seorang tokoh etnis Papua di Yogyakarta.
Surat terbuka ini mengupas beberapa insiden yang diduga melibatkan kelompok etnis Papua yang bertindak brutal kepada toko-toko kelontong milik warga Madura di Yogyakarta.
Pesan dalam surat tersebut, komunitas Madura Yogyakarta menuntut adanya solusi konkret untuk mencegah insiden brutal terus menerus berulang.
Dalam surat terbuka ini terdapat pernyataan yang secara terbuka dari Keluarga Madura Yogyakarta menantang “CAROK” secara terbuka kepada Etnis Papua, bila tak ada penyelesaian dari tindakan brutal tersebut.
Penulis : Idrus Ali
Editor : Mulyadi