PAMEKASAN CHANNEL. Insiden pesta petasan di Desa Pangorayan, Kecamatan Proppo, Kabupaten Pamekasan, yang menewaskan seorang pelajar, telah menjadi perhatian publik.
Berikut adalah 10 fakta tentang insiden tersebut:
1. Pesta petasan berlangsung di momentum Idul Fitri
ADVERTISEMENT
SCROLL TO RESUME CONTENT
Pesta petasan yang menyebabkan kematian ini terjadi bertepatan dengan perayaan Hari Raya Idul Fitri 1446 Hijriah.
Kegiatan pesta petasan dimulai sejak sore sampai malam hari, namun insiden yang memakan korban terjadi pada malam harinya pada Senin (31/3/2025) saat korban menonton pesta petasan di Desa Pangorayan, Kecamatan Proppo Pamekasan.
2. Pesta petasan dianggap sebagai tradisi
Berdasarkan keterangan kepolisian, pesta petasan ini sudah menjadi tradisi tahunan oleh warga di Desa Pangorayan, Kecamatan Proppo, Pamekasan di setiap momentum hari raya.
3. Korban adalah seorang pelajar
Korban meninggal dunia atas nama Roif Rabbani umur 18 tahun, Siswa aktif Madrasah Aliyah PP Sumber Panjalin, warga Larangan Badung, Kecamatan Palengaan, Kabupaten Pamekasan
4. Ledakan petasan sangat kuat
Keterangan kepolisian resor (Polres) Pamekasan, korban diduga terkena imbas ledakan saat menonton pesta petasan setelah penyangga peluncur kembang api roboh, dan melukai bagian kepala korban.
5. Korban meninggal setelah dilarikan ke RSUD Smart Pamekasan
Korban sempat dilarikan ke rumah sakit setelah terkena imbas petasan dan menghembuskan nafas terakhirnya sekira pukul 01.30 WIB dini hari, Selasa (1/4/2025).
6. Orang tua korban sering menangis
Orang tua korban, Sulaiman (45) warga Dusun Beltok, Desa Larangan Badung, Kecamatan Palengaan bercerita bahwa anaknya Roif Rabbani (18) merupakan anak yang baik dan penurut.
“Anak saya anak yang baik, penurut, sopan dan berangkatnya dari sini (melihat pesta petasan) baik-baik saja, sehat-sehat,” ujarnya sambil menangis saat disambangi ke rumahnya oleh salah satu anggota DPRD Pamekasan.
7. Polisi mulai menyisir lokasi kejadian
Pihak Kepolisian Resor (Polres) Pamekasan langsung terjun ke lokasi untuk melakukan penyelidikan.
Tim kepolisian telah mengumpulkan keterangan dari sejumlah saksi untuk mengungkap lebih lanjut penyebab pasti dari ledakan yang merenggut nyawa pelajar tersebut.
8. Polisi telah memulai penyelidikan
Polisi telah memulai penyelidikan atas insiden ini dan mengumpulkan bukti-bukti untuk memastikan penyebab pasti.
9. Insiden ini telah menjadi peringatan
Insiden ini telah menjadi peringatan bagi masyarakat Pangorayan Proppo untuk lebih berhati-hati dalam menggunakan petasan dan bahan peledak lainnya.
10. Polisi telah mengingatkan masyarakat
Polisi telah mengingatkan masyarakat untuk tidak menggunakan petasan dan bahan peledak lainnya tanpa izin dan pengawasan yang tepat.
“Kami sudah tidak kurang-kurang menghimbau dan sosialisasi, namun dengan alasan tradisi mereka tetap melaksanakan,” ujar Kasi Humas Polres Pamekasan AKP Sri Sugiarto.
Polisi juga berharap pada momentum lebaran Idulfitri pada tahun berikutnya tidak ada lagi kegiatan pesta petasan.
“Semoga dengan kejadian ini tahun depan tradisi ini tidak ada lagi, kita tunggu hasil penyelidikan dan penanganan kasus ini,” terang AKP Sri Sugiarto.
Penulis : Idrus Ali
Editor : Redaksi