PAMEKASAN CHANNEL. RSUD dr. H. Slamet Martodirdjo (Smart) Pamekasan merespon dugaan penolakan pasien anak berusia lima tahun dari Desa Bunder, Pademawu, Pamekasan, yang mengalami demam tinggi namun tidak mendapatkan pelayanan karena alasan tempat tidur (bed) pasien.
Direktur RSUD dr. H. Slamet Martodirdjo (Smart) Pamekasan dr. Raden Budi Santoso menyatakan, kemungkinan pasien yang ditolak tersebut kondisi ruangan Intalasi Gawat Darurat (IGD) penuh terisi pasien.
“Ya kayaknya sudah lama itu, sepertinya karena Bed-nya penuh, waktu jumlah kunjungan IGD sedang tinggi dan pasien yang dirawat di ruangan memang full,” ujar dr. Budi Santoso, Sabtu (19/4/2025).
ADVERTISEMENT
SCROLL TO RESUME CONTENT
Setelah adanya kejadian tersebut, dr. Budi mengatakan memang tengah berupaya menambah tempat tidur (bed) pasien. Langkah ini diambil mengingat ada peningkatan jumlah pasien rawat inap di RSUD Smart Pamekasan.
Saat ini, 250 bed yang dimiliki RSUD Smart Pamekasan tak bisa dipungkiri sering kali penuh pasien. Kondisi ini berdampak jadi antrean pasien untuk mendapatkan ruang rawat inap.
“Bed RS kita ini terbatas 250, namun kita sedang membangun kamar baru untuk menambah kapasitas bed, kalau sudah selesai akan ada penambahan 48-50 bed,” jelasnya.
Upaya penambahan pembangunan kamar ini diharapkan dapat segera difungsikan, hal ini dilakukan untuk kemudahan mendapatkan layanan kesehatan.
“RS kita beneran masih banyak PR-nya, namun semoga saja tahun depan sudah dapat difungsikan semuanya,” tandasnya.
Penulis : Idrus Ali
Editor : Redaksi