PAMEKASAN CHANNEL. Perhutani Kesatuan Pemangkuan Hutan (KPH) Madura dengan Lembaga Masyarakat Desa Hutan (LMDH) Sumber Barokah, kembali melakukan penanaman mangrove di petak 64a di Desa Majungan, Kecamatan Pademawu, Kabupaten Pamekasan, Madura, Kamis (15/5/2025).
Penanaman mangrove ini dilakukan Perhutani bersama Stakeholder dan LMDH Sumber Barokah, kemudian perwakilan dari Dinas Perikanan Pamekasan, TNI/Polri, Polsek dan Koramil Pademawu, Kepala Desa Majungan, Kelompok Peduli Mangrove Madura (KPMM), dan juga Aliansi Rakyat Cinta Indonesia (ARCI).
Kepala Perhutani KPH Madura, Akhmad Faizal mengatakan bahwa kegiatan ini merupakan bentuk kerjasama dengan LMDH Sumber Barokah untuk pemanfaatan kawasan hutan melalui program Silvofishery yang dikonsep dengan penanaman mangrove dan budidaya ikan bandeng.
ADVERTISEMENT
SCROLL TO RESUME CONTENT
“Jadi progam Silvofishery, dari 102 hektare untuk kerjasama dilakukan seluas 30 hektar penanaman mangrove dan budidaya ikan bandeng di lahan yang dikelola Perhutani,” ucap Akhmad Faizal saat diwawancarai di lokasi.
Menurutnya, Perhutani KPH Madura dengan LMDH Sumber Barokah Desa Majungan juga telah melakukan penaburan 5.000 bibit ikan bandeng dan penanaman mangrove sebanyak 40.000 bibit.

Pada hari ini, sambung dia, sebanyak 15.000 bibit mangrove kembali ditanam di petak 64a menyusul 40.000 bibit yang telah ditanam pada Februari 2025 lalu.
“Alhamdulillah pada hari ini kita tanam 15.000 bibit mangrove, sampai saat ini totalnya sudah 55.000 bibit. Rinciannya terdiri dari fase kegiatan, sebelum lebaran kita tanam sebanyak 40.000,” jelas Faizal.
Ia menegaskan bahwa konsep penerapan model perhutanan dan budidaya ikan ini sudah sesuai dengan wujud dari kepedulian lingkungan yang bermuara pada tiga aspek yakni kelestarian secara planet, kelestarian lingkungan dan profit.
“Kami terapkan konsep perhutanan dan ikan bandeng di petak 64a Desa Majungan biar hutannya ada dan ikannya juga ada, hal ini telah sesuai dengan visi misi Perhutani,” ucapnya.
Lebih lanjut, Faizal mengungkapkan bahwa angka tersebut masih belum tercapai karena untuk jumlah penanaman mangrove harus menyesuaikan dengan penggarap di LMDH Sumber Barokah di Desa Majungan.
“Jadi setiap penggarap di LMDH Sumber Barokah itu sama dengan 1000 bibit penanaman mangrove, sehingga totalnya harus 70.000 yang harus ditanam, jadi sisanya yang belum ditanam yakni 15.000 bibit mangrove,” tukasnya.
Sementara itu, Kepala Desa (Kades) Majungan Subahnan sangat mendukung dan mengapresiasi kerjasama Perhutani KPH Madura dengan LMDH Sumber Barokah Desa Majungan, karena selain bisa dapat menjaga kelestarian hutan juga dapat mengelola ikan.
“Kami sangat mengapresiasi dengan adanya kegiatan penanaman mangrove pada hari ini, semoga kita terus bisa menjaga hutan dan menghijaukan hutan, dan terimakasih kepada rekan-rekan yang berantusias dalam kegiatan ini,” tutup Kades Subahnan.
Penulis : Idrus Ali
Editor : Redaksi