PAMEKASAN CHANNEL. Jalan rusak masih menjadi keluhan utama bagi warga di sejumlah desa di Pamekasan Madura Jawa Timur. Ironisnya, persoalan ini sering terjadi meski pemerintah pusat mengucurkan dana desa yang cukup besar setiap tahunnya.
Kali ini, warga yang berada di Dusun Konten, Desa Banyupelle, Kecamatan Palengaan, Kabupaten Pamekasan melakukan swadaya perbaikan jalan yang kondisinya rusak parah.
Menurut pengakuan warga setempat, Ahmad Laili Anwari, khusus jalan di dusun Konten, Desa Banyupelle ini sudah lama tidak tersentuh anggaran Pemerintah. Bahkan warga setempat sudah berkali-kali melakukan perbaikan.
“Pertama kali pada tahun 2008 warga harus aspal jalan, dan sekarang biar lebih awet menggunakan semen, itu semua hasil sumbangan dari masyarakat bukan anggaran Pemerintah,”ungkap Ahmad Laili Anwari, Warga setempat, Rabu (5/2/2025).
Ia meminta Pemerintah desa untuk lebih bertanggungjawab terhadap infrastruktur jalan, terlebih yang kondisinya rusak parah. Apalagi ini masih poros desa yang masih tanggung jawab Pemerintah desa.
“Seharusnya Pemerintah desa yang bertanggung jawab dan bekerja sama dalam menangani perbaikan jalan, agar masyarakat tidak kecewa pada pemerintah yang menjadi wakil masyarakat,”pintanya.
Hasil penelusuran PAMEKASAN CHANNEL, desa Banyupelle pada tahun 2024 lalu, menjadi salah satu desa di Pamekasan yang mendapatkan alokasi Dana Desa (DD) yang terbilang besar.
Alokasi dana desa (DD) dari Pemerintah pusat untuk desa Banyupelle Pamekasan pada tahun 2024 sebesar 2,1 Miliar atau Rp2.140.690.000.
Pada tahun 2025 ini, Desa Banyupelle mendapatkan alokasi dana desa 1,7 miliar atau Rp1.734.336.000.
Namun, meski desa ini mendapatkan alokasi dana desa yang cukup besar, rupanya warganya masih banyak mengeluhkan terkait kondisi jalan yang rusak parah dan tak kunjung diperbaiki.
Sementara, saat dikonfirmasi PAMEKASAN CHANNEL soal jalan rusak dan pemanfaatan Dana Desa untuk infrastruktur, Penjabat (PJ) Kepala Desa (Kades) Banyupelle Samsul Arifin belum merespon.
Penulis : Idrus Ali
Editor : Mulyadi