PAMEKASAN CHANNEL. Forum Kota (Forkot) Pamekasan melakukan aksi demonstrasi di depan Kantor Bea Cukai Madura, Kamis (20/3/2025).
Mereka menuntut Kepala Bea Cukai Madura Muhammad Syahirul Alim untuk segera memberantas peredaran rokok ilegal di Madura, khususnya di Pamekasan.
Forkot juga menyoal kenaikan harta Kepala Bea Cukai Madura yang naik drastis dari 1,6 menjadi 4,9 Miliar hanya dalam setahun atau naik 3,5 Miliar.
ADVERTISEMENT
SCROLL TO RESUME CONTENT
Ketua Forkot, Syamsul Arifin curiga atas kenaikan harta Kepala Bea Cukai Madura Muhammad Syahirul Alim yang tidak wajar dan perlu diinvestigasi.
“Kenaikan harta 3,5 Miliar milik Kepala Bea Cukai Madura dalam setahun sangat tidak wajar. Kami meminta yang berwenang KPK atau PPATK untuk segera menginvestigasi dan mengungkapkan sumber dana tersebut,” kata Gerrad disapa akrab.
Selain itu, dalam aksinya, Gerrad menyebutkan bahwa peredaran rokok ilegal di Madura, khususnya di Pamekasan telah merugikan negara yang ditaksir capai triliunan rupiah.
“Peredaran rokok ilegal di Madura telah merugikan negara triliunan rupiah. Kami meminta yang berwenang untuk segera mengatasi peredaran rokok ilegal dan mengungkapkan pelaku di balik peredaran tersebut,” ucap Gerrad.
Selain itu, untuk di Pamekasan, Forkot juga mencatat ada dari sekitar 300 rokok terdaftar, hanya 165 yang benar-benar memproduksi rokok, sementara sisanya diduga hanya terlibat dalam jual beli pita cukai.
“Kami minta dugaan jual beli pita cukai ini diungkap oleh Bea Cukai Madura ke Publik,” tegas Gerrad.
Dalam aksi tersebut, Forkot membawa banyak Sampel Rokok Rokok Ilegal, beberapa diantaranya yakni Rokok Hummer, orion. balveer. MDL. Este. Buttons. Just. Uero Bold. W3r. Lufman. Guci. Luxio. Mancester. Genesis. Everest. Nice. dan rokok Expres.
Pantauan PAMEKASAN CHANNEL, demonstrasi Forkot Pamekasan tidak ditemui satupun pegawai maupun kepala Bea Cukai Madura.
Usai Aksi, pihak Kantor Bea Cukai Madura juga tampak enggan memberikan tanggapan ke awak media atas demonstrasi Forkot Pamekasan. Saat wartawan berupaya meminta tanggapan, pihak Bea Cukai Madura terkesan menghindar.
Diberitakan sebelumnya, Dalam catatan LHKPN, salah satu faktor yang menyebabkan harta Muhammad Syahirul Alim dilaporkan naik yakni Tanah Seluas 1928 m2 di KAB / KOTA SUMENEP Rp. 2.000.000.000.
Penulis : Idrus Ali
Editor : Mulyadi